Sekitar tahun 2017 hingga 2018, pisang nugget menjadi salah satu kudapan viral di Indonesia. Menariknya, pisang nugget merupakan salah satu jajanan ikonik asal Makassar. Kudapan satu ini menggunakan bahan baku pisang yang digoreng dengan tepung panir atau tepung roti sehingga memiliki tekstur dan renyah di luar.
Pisang nugget umumnya menggunakan pisang raja, pisang tanduk, atau pisang kapok yang rasanya lebih legit serta memiliki aroma khas. Isian pisang nugget tidak menggunakan pisang utuh yang diiris melainkan dihancurkan hingga lumat. Pisang nugget menyuguhkan rasa yang empuk dan lembut di dalam.
Berbeda dari nugget pada umumnya yang memiliki rasa asin, pisang nugget tentunya memiliki rasa manis dan biasanya disajikan dengan beragam topping seperti green tea, tiramisu, cokelat, dan sebagainya. Inilah yang menjadi daya tarik dari pisang nugget yang memiliki aneka rasa dan penampilan yang menggugah selera.
Viralnya kudapan pisang nugget menarik minat sejumlah masyarakat Indonesia untuk memulai bisnis pisang nugget. Beberapa di antaranya berhasil berekspansi ke berbagai daerah di Indonesia dan dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia.
Berdasarkan survei Top Brand Index, Raja Pisang Nugget menduduki peringkat pertama merek pisang nugget favorit masyarakat Indonesia. Adapun skor indeks Raja Pisang Nugget ialah sebesar 35,3 persen pada tahun 2022.
Raja Pisang Nugget dirintis sejak Desember 2015. Awalnya usaha ini dimulai dengan membuka outlet di foo court kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Sayangnya, gerai Raja Pisang Nugget kini telah gulung tikar dan saat ini fokus melakukan penjualan di berbagai platform online seperti Tokopedia, Shopee, GoFood, dan GrabFood.
Posisi ke-2 diraih oleh merek Bananugget dengan raihan skor Top Brand Index sebesar 31,2 persen. Berikutnya, produk pisang nugget Sang Pisang milik Kaesang Pangarep putra Presiden Joko Widodo berhasil meraih posisi ke-3 dengan skor indeks sebesar 24,1 persen.
Adapun merek pisang nugget The Banaboo dan Bonbon meraih posisi ke-4 dan ke-5 dengan raihan skor indeks masing-masing sebesar 7,8 persen dan 1,5 persen pada tahun 2022.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya