Jawa Barat menjadi provinsi yang paling banyak serap investasi asing, nilainya setara dengan 16,6% dari total PMA tahun 2024, berasal dari 22.450 proyek.
Jawa Barat dinilai memiliki infrastruktur memadai, yang cukup ampuh menarik investor asing. Jumlah penduduk yang besar juga dilihat sebagai “pasar” yang menguntungkan.
Sementara itu, hilirisasi nikel dan industri logam dasar jadi alasan pesatnya penanaman modal asing di Sulawesi Tengah, dengan Morowali sebagai primadona.
Secara keseluruhan, industri logam, pertambangan, serta kertas dan pencetakan jadi sektor utama yang digemari investor asing.