Mengulik Perilaku Diet Masyarakat Indonesia 2022

Sejak pandemi Covid-19, nampaknya tren diet masyarakat mulai beralih tidak lagi berfokus menurunkan berat badan, namun untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Mengulik Perilaku Diet Masyarakat Indonesia 2022 Ilustrasi diet | Ground Picture/Shutterstock

Diet dan pola hidup sehat diperkirakan akan masih menjadi fokus pada tahun 2022 ini. Tak dapat dipungkiri Covid-19 menciptakan tren kesehatan baru di masyarakat, di mana semakin banyak orang yang rutin berolahraga serta mengonsumsi makanan sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh menghadapi ancaman pandemi.

Mengutip dari Tempo.co, Fitri Hudayani selaku ahli gizi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo menerangkan bahwa seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat, diet konsumsi makanan berbasis tumbuh-tumbuhan atau plant based kian populer.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa akan ada banyak variasi makanan sehat yang muncul pada tahun 2022. Dibandingkan diet menurunkan berat badan, Fitri menjelaskan bahwa tren diet yang akan masih difokuskan masyarakat ialah untuk meningkatkan kekebalan tubuh serta mengonsumsi makanan sehat.

Sebuah survei dilakukan oleh Populix mengenai perilaku diet masyarakat Indonesia. Melalui laporan hasil survei yang dirilis pada Agustus 2022 tersebut, sebanyak 1.000 responden dari berbagai daerah dilibatkan. Adapun survei dilaksanakan dalam kurun waktu 4 hingga 14 Juli 2022.

Sebagian responden memerhatikan jumlah asupan kalori

Dimulai dengan perilaku makan, sebesar 46 persen responden mengungkapkan bahwa mereka memerhatikan jumlah asupan kalori yang masuk dalam tubuh. Pada kelompok usia yang lebih tua yakni 36 tahun ke atas, tingkat perhatian terhadap jumlah konsumsi kalori lebih tinggi mencapai lebih dari 50 persen.

Perilaku makan masyarakat Indonesia tahun 2022 | GoodStats

Kemudian, ada 11 persen responden yang mengatakan bahwa mereka mengikuti program diet untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan. Program diet sejenis ini lebih populer di kalangan perempuan dengan persentase sebesar 14 persen dibandingkan laki-laki sebesar 9 persen.

Sementara itu sisanya 43 persen responden tidak melakukan keduanya, tidak memerhatikan jumlah asupan kalori maupun mengikuti program diet. Hasil survei ini menunjukkan bahwa tren menjaga pola makan sehat dapat dikatakan lebih banyak dilakukan oleh masyarakat dibandingkan dengan program diet menurunkan berat badan.

Konsistensi jadi tantangan terbesar

Lebih lanjut berbicara mengenai tantangan dalam menerapkan pola makan sehat, sebagian besar responden menghadapi permasalahan yang serupa yakni sulit untuk konsisten. Adapun raihannya mencapai 54 persen responden. Komitmen serta kontrol diri yang baik menjadi kunci untuk menjadi konsisten saat menerapkan pola makan sehat.

Tantangan responden dalam menjaga pola makan sehat tahun 2022 | GoodStats

Sulit menahan keinginan untuk tidak mengonsumsi makanan tidak sehat menjadi tantangan utama berikutnya yang diungkapkan oleh 46 persen responden. Sementara itu, sebesar 39 persen responden mengungkapkan tantangan menerapkan pola makan sehat ialah karena menghitung kalori sangatlah kompleks.

Beberapa tantangan lainnya yang diungkapkan oleh responden saat menerapkan pola makan sehat yakni jadwal makan selalu terlambat, memiliki penyakit lambung, tidak memiliki waktu untuk memasak makanan sehat di rumah, serta sulit menemukan restoran makanan sehat serta rendah kalori yang cocok.

Adapun asupan sehat yang biasanya dikonsumsi oleh responden ialah vitamin dan serat secara rutin dengan raihan 55 persen responden. Diikuti dengan meningkatkan konsumsi protein sebesar 41 persen, menempatkannya di posisi ke-2.

Sementara itu memastikan nutrisi yang seimbang pada makanan sehari-hari serta mengonsumsi minuman sehat meraih persentase sama yakni sebesar 40 persen responden.

Adapun beberapa asupan kesehatan lainnya yang dilakukan oleh responden antara lain menghindari konsumsi makanan yang mengandung pengawet, mengonsumsi makanan rendah kalori, serta menghindari makanan yang mengandung perasa buatan.

Olahraga jadi kebiasaan diet paling sering dilakukan

Secara khusus, mayoritas responden mencoba untuk mempertahankan kebiasaan diet dengan melakukan olahraga. Adapun persentasenya mencapai 53 persen responden, di mana pada kelompok usia 36 hingga 45 tahun persentasenya lebih tinggi mencapai 60 persen.

Perilaku diet yang dilakukan masyarakat Indonesia tahun 2022 | GoodStats

Kemudian sebesar 45 persen responden menyatakan bahwa mereka mengonsumsi banyak serat melalui buah dan sayur sebagai kebiasaan diet. Berselisih tipis, sebesar 44 persen responden mengungkapkan bahwa mereka mengurangi konsumsi gula.

Sementara itu, beberapa perilaku diet lainnya yang umumnya dilakukan oleh responden antara lain mengurangi konsumsi gorengan, mengonsumsi minuman kesehatan, mengonsumsi makanan rendah kalori, meningkatkan konsumsi protein, mengurangi garam, diet karbohidrat, intermittent fasting, hingga keto diet.

Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Kemenhub: Pemudik Angkutan Umum Tembus 1,2 Juta Orang Pada H+3 Lebaran 2024

Kemenhub menyampaikan, pengguna angkutan umum saat arus balik pada H+3 Lebaran tembus 1.275.079 orang, didominasi oleh penumpang angkutan penyeberangan.

Momen Lebaran Tidak Selalu Indah, Ini Hal yang Tidak Disukai Masyarakat Saat Lebaran

Meskipun Lebaran membawa dampak positif yang dapat mempererat ikatan sosial dan kebersamaan, tidak bisa diabaikan pula ada banyaknya dampak negatif.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X