Mengintip Preferensi Liburan Pasca Pandemi Covid-19

Sejak protokol kesehatan telah dilonggarkan pada Mei 2022 lalu, banyak masyarakat yang merencanakan untuk pergi liburan tahun ini.

Mengintip Preferensi Liburan Pasca Pandemi Covid-19 Ilustrasi liburan | DavideAngelini/Shutterstock

Sejak 18 Mei 2022 lalu, Presiden Joko Widodo telah menetapkan kebijakan pelonggaran protokol kesehatan untuk aktivitas luar ruangan serta pelaku perjalanan. Masyarakat yang ingin pergi liburan tidak lagi wajib melakukan tes swab PCR maupun antigen.

Pintu perjalanan domestik dan internasional pun perlahan kembali terbuka lebar dan masyarakat punya lebih banyak pilihan tujuan wisata Hasil survei GoodStats pada tahun Juli 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yakni sebesar 66,3 persen di antaranya sudah melakukan perjalanan liburan.

Preferensi tujuan liburan responden pasca pandemi Covid-19 tahun 2022 | Agaphier/GoodStats

Adapun sebagian besar responden yakni 42,3 persen melakukan perjalanan liburan dalam kota atau kabupaten. Sementara itu, 32,1 persen di antaranya melakukan perjalanan luar kota atau kabupaten, sebesar 23,5 persen melakukan perjalanan luar provinsi, dan sisanya 1,9 persen berlibur ke luar negeri

Melihat sektor pariwisata yang berangsur-angsur pulih, kira-kira bagaimana preferensi liburan masyarakat pasca pelonggaran protokol kesehatan Covid-19 tahun 2022 ini?

Sudah rindu, mayoritas responden berencana pergi liburan tahun ini

Lebih lanjut, sebesar 71 persen responden menyatakan bahwa mereka memiliki rencana liburan tahun 2022 ini. Kemudian sebesar 24,2 persen di antaranya masih belum memiliki rencana liburan. Hanya sedikit yang tidak merencanakan liburan tahun ini.

Perencanaan liburan responden tahun 2022 | Agaphier/GoodStats

Sementara itu berdasarkan tujuan liburan, sebagian besar ingin menghabiskan waktu liburan bersama keluarga dengan raihan sebesar 45,3 persen. Berselisih tipis, sebesar 41 persen responden memilih untuk melakukan perjalanan liburan bersama teman dan sisanya 13,7 persen memilih liburan sendiri.

Di sisi lain, persentase responden yang ingin menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi untuk liburan hampir berimbang. Kendaraan umum sedikit lebih unggul di angka 52 persen sementara itu sisanya 47,1 persen memilih kendaraan pribadi.

Berbicara tentang kendaraan umum terpopuler sebagai sarana transportasi liburan, kereta api jadi pilihan utama dengan raihan sebesar 45 persen yang kemudian diikuti bus (23,8 persen), pesawat (27,7 persen), dan kapal laut (3,5 persen).

Anggaran biaya untuk liburan yang dipersiapkan responden tahun 2022 | Agaphier/GoodStats

Dari sisi budgeting atau anggaran, mayoritas sebesar 43,5 persen responden merogoh biaya di bawah Rp1 juta untuk pergi liburan. Sementara itu, 32,2 persen mengeluarkan anggaran lebih di angka Rp1 hingga 3 juta, 14,1 persen mengeluarkan Rp3 hingga 7 juta, dan sisanya 6,2 persen responden mengeluarkan anggaran di atas Rp7 juta.

Adapun mayoritas responden yakni 84,1 persen mengumpulkan anggaran untuk liburan dengan menabung. Di samping itu, 42 persen responden memperoleh biaya liburan dari pemberian orang lain dan sisanya 4 persen berasal dari sumber lainnya seperti gaji bulanan, hadiah giveaway, hingga kartu kredit.

Jika tidak melakukan perjalanan jauh, lantas kemana?

Alih-alih melakukan perjalanan liburan yang jauh, mayoritas responden atau sebesar 41,7 persen memilih untuk pergi menonton bioskop. Adapun 17 persen di antaranya memilih pergi ke mal, diikuti 12,7 persen responden memilih untuk bermain gim.

Kegiatan rekreasional pilihan responden di luar perjalanan liburan tahun 2022 | Agaphier/GoodStats

Di sisi lain, ada responden yang memilih untuk mengikuti kegiatan volunteer dengan persentase sebesar 9,8 persen, berikutnya sebesar 9,7 persen responden memilih untuk berolahraga, berkeliling kota, atau bersantai-santai sambil bermain media sosial, dan sisanya sebesar 9,1 persen responden pergi menonton konser.

Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI mengungkapkan tak perlu berpergian jauh dan mengeluarkan anggaran besar, liburan sederahana seperti pilihan kegiatan rekreasional yang telah disebutkan di atas juga dapat merelaksasi pikiran serta tubuh yang penat setelah beraktivitas di kantor maupun sekolah.

Adapun mayoritas responden mengungkapkan ekspektasi mereka melakuan liburan ialah memperoleh pengalaman mengunjungi tempat baru dengan raihan sebesar 47,5 persen. Diikuti dengan kondisi psikis yang lebih segar sebesar 36,6 persen dan 14,5 persen di antaranya berekspektasi liburan dapat menghilangkan stres.

Adapun sisannya sebesar 1,4 persen mengungkapkan berbagai ekspektasi terhadap liburan mereka. Ada yang ingin melakukan refreshing maupun mengenal relasi baru. Berlibur juga memberikan waktu untuk melakukan hal menyenangkan yang tidak dapat dilakukan di tempat kerja. Oleh karena itu, ada kalanya perlu untuk membebaskan diri sejenak untuk melakukan kegiatan yang dapat membuat tubuh serta pikiran lebih rileks.

Berdasarkan ragam jawaban di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berekspektasi bahwa liburan dapat meningkatkan kesehatan mental pribadi masing-masing.

Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor

Konten Terkait

Turis Asing di Indonesia Capai 900 Ribu Kunjungan Pada Awal Tahun 2024

Meskipun belum melampaui capaian kunjungan wisman sebelum pandemi Covid-19, Indonesia terus melakukan promosi pariwisata dan seni budaya melalui beragam event.

Kawasan Asia Jadi Top Destinasi Wisata untuk Berlibur ke Luar Negeri

Jepang memuncaki daftar pilihan negara masyarakat untuk berlibur dengan perolehan 39% menurut survei Goodstats teranyar.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X