Jakpat kembali merilis hasil survei mengenai tren e-commerce Indonesia pada Senin (22/08) lalu. Survei telah dilaksanakan dengan melibatkan 1.420 responden di seluruh Indonesia. Adapun kriteria utama responden, telah berbelanja online pada semester pertama di tahun 2022.
Selama hampir lima tahun terakhir, Jakpat telah melakukan survei mengenai tren e-commerce Indonesia. Hal ini didasari oleh tujuan agar dapat menangkap tren belanja online dan perspektif konsumen terhadap platform e-commerce di Indonesia.
Melalui survei Jakpat tersebut, dihasilkan pemeringkatan platform e-commerce yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia di periode semester pertama tahun 2022. Hasilnya pun tidak jauh berbeda dengan periode sebelumnya, di mana Shopee masih menguasai mayoritas pilihan responden.
Berdasarkan laporan tersebut, Shopee berhasil mengungguli tujuh platform e-commerce lain. Berada di posisi pertama, Shopee berhasil mendapatkan persentase 77 persen. Hasil tersebut mengalami peningkatan sebesar 3 persen jika dibandingkan dengan hasil survei pada periode sebelumnya.
Sementara itu, jika membaca data berdasarkan kelompok usia, mayoritas responden pengguna Shopee berusia antara 15 hingga 19 tahun. Tingginya eksistensi Shopee sebagai situs elektronik komersial pun pada gilirannya berkorelasi positif terhadap jumlah pendapatan yang dihasilkan.
Melansir dari katadata.co.id, pendapatan Shopee dalam kuartal pertama tahun 2022 dilaporkan bahkan telah mencapai US$ 1,5 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 64,4 persen. Shopee juga mencatatkan nilai transaksi bruto atau gross merchant value (GMV) sebesar US$ 17,4 miliar, meningkat 38,7 persen.
Forrest Li juga menyatakan, “kami mencatat hasil yang solid di seluruh bisnis kami pada kuartal pertama 2022, meskipun penuh tantangan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu."
Pada posisi kedua platform e-commerce pilihan masyarakat Indonesia ditempati oleh Tokopedia. Dari keseluruhan responden, 39 persen di antaranya menyatakan Tokopedia sebagai platform e-commerce pilihan mereka.
Jika hasil tersebut dibandingkan dengan survei periode sebelumnya, Tokopedia mengalami penurunan, meski tidak signifikan. Pada semester kedua tahun 2021, Tokopedia juga berada di posisi kedua dengan perolehan 41 persen. Adapun mayoritas pengguna Tokopedia jika dilihat berdasarkan kategori usia, berada pada kisaran usia 25 hingga 29 tahun.
Sementara itu, Lazada berhasil menempati posisi ketiga dalam jajaran platform e-commerce yang paling banyak digunakan responden. Di posisi tersebut, Lazada memperoleh 25 persen, sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan periode sebelumnya. Adapun mayoritas pengguna e-commerce yang didirikan oleh Rocket Internet pada 2012 silam tersebut jika dibaca berdasarkan kateogori usia, mayoritas berusia 25 hingga 29 tahun.
Di posisi berikutnya ada Bukalapak, platform e-commerce asal Indonesia karya Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid yang berdiri pada 2010 silam. Dalam survei Jakpat, Bukalapak menempati posisi keempat dengan persentase 9 persen. Diikuti dengan Alfagift dan Blibli yang memperoleh persentase sama, yakni 7 persen, serta Klik Indomaret dan JD.ID di posisi terakhir dengan persentase masing-masing 5 persen.
Melalui survei Jakpat tersebut, juga diketahui bahwa mayoritas pengguna platform e-commerce mengaku membeli atau memesan produk lebih sering saat malam hari. Secara lebih spesifik, yakni di antara pukul 18.00 hingga 00.00. Seluruh kelompok usia pun menyatakan hal yang sama, bahwa malam hari adalah waktu terbaik untuk berbelanja secara daring.
Penulis: Galih Ayu Palupi
Editor: Iip M Aditiya
