Demam K-Drama di Indonesia, Seperti Apa?

Tak dapat dipungkiri, korean wave atau hallyu telah masuk ke Indonesia sejak awal tahun 2000-an, salah satunya lewat tayangan drama.

Demam K-Drama di Indonesia, Seperti Apa? Ilustrasi menonton K-Drama | Rokas Tenys/Shutterstock

Korean Wave atau yang dikenal juga dengan sebutan Hallyu merupakan sebuah istilah yang merujuk pada penyebaran budaya populer Korea Selatan melalui beragam produk hiburan seperti musik, fesyen, dan drama.

Kehadiran gelombang Korea di Indonesia telah dimulai sejak masuknya sejumlah drama asal negeri Ginseng seperti Autumn in My Heart (2000), Full House (2004), dan Winter Sonata (2002). Korean Drama atau K-Drama inilah yang kemudian memperkenalkan berbagai kultur Korea Selatan ke berbagai penjuru.

Penetrasi kultur Korea Selatan ke tanah air lewat K-Drama memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap gaya hidup dan konsumsi masyarakat Indonesia. Sebuah survei dilakukan oleh Jakpat pada 24 Juni hingga 4 Juli 2022 untuk memotret perilaku serta perspektif masyarakat dalam menonton serial K-Drama. Adapun survei ini didistribusikan kepada 2.474 responden yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Jadi pilihan mengisi waktu luang, bahkan hampir setiap hari

Menonton drama menjadi salah satu jenis kegiatan hiburan yang paling sering dilakukan responden untuk mengisi waktu luang setelah menonton film dan mendengarkan musik. Adapun sebesar 51 persen responden mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan waktu luang untuk menonton seri drama.

Di antara responden yang memilih menghabiskan waktu luang untuk menonton drama, 90 persen di antaranya pernah menonton K-Drama dan sebesar 82 persen responden menonton K-Drama dalam kurun waktu 6 bulan terakhir

Mayoritas penonton K-Drama merupakan perempuan dengan proporsi sebesar 68 persen diikuti laki-laki sebesar 32 persen. Antara responden yang berstatus lajang serta menikah, proporsi yang menonton K-Drama hampir imbang yakni sebesar 46 persen untuk responden berstatus lajang serta sedikit lebih tinggi pada yang telah menikah dengan raihan 54 persen.

Proporsi penonton K-Drama berdasarkan usia tahun 2022 | GoodStats

Di sisi lain, penonton K-Drama didominasi oleh kelompok usia 20 hingga 24 tahun sebesar 22 persen dan kelompok usia 25 hingga 29 tahun dengan raihan sebesar 20 persen. Artinya, K-Drama lebih digandrungi oleh generasi Z dan milenial di Indonesia.

Frekuensi responden menonton K-Drama tahun 2022 | GoodStats

Sementara itu berdasarkan frekuensi, sebagian besar responden tepatnya 29 persen menonton K-Drama setiap hari, diikuti oleh mereka yang menonton K-Drama sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu dengan persentase sebesar 28 persen. Bila diambil rata-ratanya, para responden menonton K-Drama sebanyak 4 kali dalam seminggu.

Adapun mayoritas durasi menonton K-Drama ialah selama 1,5 hingga 3 jam dengan waktu favorit berkisar antara sore hingga malam hari antara jam 18.01 hingga 24.00.

Romcom jadi primadona

Genre menjadi pertimbangan utama para responden dalam memilih K-Drama yang akan ditonton. Bila menilik berdasarkan genre K-Drama favorit masyarakat Indonesia, mayoritas pilihannya jatuh pada genre romantic-comedy atau kerap disingkat romcom dengan raihan sebesar 79 persen.

Genre K-Drama favorit masyarakat Indonesia tahun 2022 | GoodStats

Beberapa K-Drama yang masuk dalam kategori ini antara lain Full House, My Roommate is a Gumiho, hingga beberapa seri teranyar seperti Hometown Cha-Cha-Cha dan Business Proposal.

Masih di kisaran genre yang serupa, romance menduduki posisi ke-2 dengan raihan sebesar 70 persen diikuti genre action di posisi ke-3 sebesar 61 persen.

K-Drama ber-genre romance beberapa di antaranya berhasil meraup antusias yang sangat tinggi dari para penonton seperti Descendants of the Sun, Crash Landing on You, dan sebagainya.

Sementara beberapa contoh K-Drama ber-genre action antara lainnya ada The K2, Strong Woman Do Bong-Soon, All of Us are Dead, dan masih banyak lagi.

Berikutnya, genre crime-thriller menduduki posisi ke-4 dengan raihan sebesar 55 persen dan genre fantasy di posisi ke-5 dengan persentase 48 persen. Secara berurutan di posisi berikutnya ada genre melodrama (47 persen), historical (40 persen), horror (33 persen), dan sitcom (26 persen).

VIU dan Netflix jadi platform andalan

Sementara itu bila berbicara mengenai platform untuk menonton K-Drama, mayoritas memilih VIU dengan raihan sebesar 57 persen. Netflix berada di posisi ke-2 dengan proporsi sebesar 54 persen responden.

Platform menonton K-Drama favorit masyarakat Indonesia tahun 2022 | GoodStats

Di sisi lain, separuh responden (50 persen) menonton K-Drama lewat platform pengiriman pesan online Telegram. Platform ini memungkinkan para pengguna untuk berbagi dan mengunduh video lewat group chat.

Posisi ke-4 dan ke-5 diraih oleh WeTV dan Disney+ Hotstar dengan raihan masing-masing sebesar 38 persen dan 32 persen. Selain itu, beberapa platform lain yang digunakan oleh responden untuk menonton K-Drama antara lain ialah iQIYI, Vidio, kanal TV lokal, kanal TV kabel, iFlix, dan masih banyak lagi.

Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Fenomena Brain Drain: Keputusan Migran Berpendidikan Tinggi Tinggalkan Negara Asal

Keputusan migran berpendidikan tinggi untuk meninggalkan negara asal dikenal juga sebagai tren brain drain yang berbahaya bagi pembangunan sumber daya manusia.

Provinsi dengan Jumlah Penganut Agama Hindu Terbanyak di Indonesia

Jadi agama terbesar ke-4 di Indonesia, Pulau Bali masih menjadi provinsi penganut agama Hindu terbanyak.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X