Makanan cepat saji atau fast food kini banyak ditemukan dan ditawarkan di sejumlah restoran atau waralaba ternama di Indonesia. Rasanya yang enak menjadi daya tarik tersendiri, terlebih makanan cepat saji bisa dinikmati oleh berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Perkembangan retoran cepat saji di Indonesia terbilang pesat, karena umumnya restoran cepat saji biasa ditemukan di wilayah perkotaan. Namun, seiring perkembangan zaman, restoran cepat saji kini juga tersebar di berbagai wilayah, termasuk kota-kota kecil.
Berdasarkan hasil riset preferensi kuliner GoodStats, dari banyaknya restoran cepat saji yang tersebar di Indonesia, mayoritas responden atau sebanyak 46,6 persen menggemari McDonald’s. Adapun, diketahui bahwa kini McDonald’s Indonesia telah membuka lebih dari dua ratus gerai dengan lebih dari 14 ribu karyawan di seluruh Indonesia.
Sedangkan, restoran KFC (Kentucky Fried Chicken) menyusul di posisi kedua dengan persentase sebanyak 30,7 persen. Kemudian, ada pula yang memilih Richeese Factory dan Burger King sebagai restoran cepat saji terfavorit dengan persentase masing-masing mencapai 9,8 persen dan 5 persen. Sementara, responden sisanya atau sebanyak 7,9 persen memilih jawaban yang beragam. Mulai dari restoran Pizza Hut, Carl’s Jr, A&W, hingga Geprek Bensu.
Lalu, terkait intensitas anak muda dalam membeli makanan cepat saji, mayoritas responden atau 30,7 persen mengaku telah membeli dan mengkonsumsi makanan dari restoran cepat saji sebanyak satu kali dalam sebulan terakhir. Ada juga responden yang menjawab dua kali (21,1 persen) dan lebih dari dua kali (26,8 persen). Sedangkan, sisanya atau 21,4 persen responden mengaku belum membeli makanan makanan cepat saji dalam rentang waktu satu bulan terakhir.
Sehubungan dengan pertimbangan ketika membeli makanan, preferensi jawaban dari responden sangat bervariasi. Dengan menggunakan multiple choice, responden dapat memilih lebih dari satu jawaban. Jika dilihat dari hasil survei, ada tiga jawaban yang mendominasi, yaitu terkait dengan rasa (80,5 persen), harga (72 persen), serta porsi (36,8 persen).
Jawaban-jawaban tersebut diikuti oleh berbagai macam jawaban lainnya terkait pertimbangan responden saat membeli makanan. Diantaranya adalah kehalalan makanan, tinjauan atau penilaian tempat makan, brand, jarak, pelayanan, hingga kebersihan.
Ada banyak jenis makanan yang bisa kita nikmati dan tiap orang memiliki preferensi kulinernya masing-masing. Sejumlah responden menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi ketika memilih makanan. Faktor-faktor tersebut diantaranya ialah faktor ekonomi, sosial, fisiologi hingga psikologi yang berkaitan sesuai dengan suasana hati.
Lebih lanjut mengenai informasi survei, riset dilakukan secara daring melalui sebaran Google Form dan telah diisi oleh sebanyak 440 responden. Sementara, periode survei berlangsung dari tanggal 26 Agustus hingga 6 September 2022. Tercatat, mayoritas responden berasal dari Pulau Jawa dengan persentase mencapai 75,6 persen. Sedangkan, usia responden paling banyak berada di kisaran 18-24 tahun.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya
